Asal Muasal Tembaga Boyolali Jadi Sentra Kerajinan
Asal muasal tembaga Boyolali jadi sentra kerajinan, berawal dari salah satu pusaka Keraton Surakarta Hadiningrat yang hilang pada abad ke-19 an. Raja Pakoe Buwono X, sebagai penguasa Keraton meyakini hilangnya pusaka tersebut di sebuah dukuh bernama Tumang. Setelah sebelumnya mendapat petunjuk dari penasihat raja.
Tumang adalah sebuah dukuh di wilayah desa Cepogo. Kata “Tumang” diambil dari istilah Hantu Tumamang. Warga setempat mempercayai bahwa hantu Tumamang ini adalah roh halus yang akan nampak ketika proses pembakaran jenazah. Tumang juga menjadi pusat pemerintahan desa ketika itu.
Pakoe Buwono X atau Pakubuwana X beserta para prajuritnya mencari keberadaan pusaka di setiap sudut Dusun Tumang. Upaya pencarian pusaka ini tentu tak lepas dari ritual ala keraton. Ternyata upaya-upaya tersebut membuahkan hasil yang manis. Pusaka yang hilang kini ditemukan Raja kembali dan Raja pun mengambilnya.
Raja Melihat Para Pengrajin Tembaga Boyolali
Sesaat setelah menemukan pusaka yang hilang, Raja pulang kembali ke keraton dengan memperhatikan aktivitas penduduk setempat. Inilah yang menjadi cikal bakal kerajinan tembaga Boyolali nantinya.
Pada saat Raja pulang sambil memperhatikan aktivitas warga, saat itu sebagian penduduk Tumang sedang bekerja. Mereka menyediakan jasa perbaikan alat-alat dapur, yang kesemuanya terbuat dari tembaga. Dari sini kemudian penduduk Tumang dikenal sebagai pengrajin tembaga.
Sesaat sebelum sang Raja kembali ke keraton, beliau memberikan pesan kepada warga Dusun Tumang dalam Bahasa Jawa. Yang dalam Bahasa Ibu Pertiwi artinya “TERUSKAN, KELAK SUATU HARI NANTI AKAN JADI JALAN REZEKI KALIAN”. Seperti itu kira-kira nasihat Raja kepada penduduk setempat.
Nasihat Raja Menjadi Pacuan Semangat
Setelah mendapatkan motivasi dari Raja, kini penduduk Dusun Tumang di Desa Cepogo terdorong untuk belajar lebih dalam mengenai kerajinan tembaga. Jika dahulu produk kerajinan tembaga hanya seputar peralatan rumah tangga, maka kini akan kita temukan berbagai produk kerajinan lainnya. Seperti misalnya hiasan interior, kubah masjid dan lain-lain.
Jika kita berkunjung ke Desa Cepogo-Boyolali ini, akan terlihat banyak sudut desa yang menawarkan produk kerajinan mereka. Mereka akan memamerkan produk kerajinan tembaga khas Boyolali yang sudah mereka ukir sedemikian rupa. Sehingga terbentuklan macam-macam produk seperti patung, hiasan interior, lampu dinding dan lainnya.
Asal muasal cerita ini tentunya tidak hanya ada dalam satu versi. Pastinya akan ada versi yang lain yang kita belum ketahui.
Menjadi Lokasi Wisata Sentra Kerajinan Tembaga Boyolali
Jika daerah lain memiliki ciri khasnya masing-masing, maka Boyolali terkenal akan kerajinan tembaga dan kuningannya. Yang lebih menarik adalah lokasi Boyolali berada di sekitaran lereng Gunung Merapi. Biasanya penduduk lereng gunung akan beraktivitas sebagai pekebun maupun petani, namun di Boyolali justru terkenal dengan kerajinan tembaga dan kuningan.
Para pengrajin tembaga dan kuningan di Boyolali membuat produk kerajinannya dengan cara manual menggunakan tangan. Hal ini tentu membutuhkan ide serta kreatifitas tanpa batas. Nilai seni serta kreatifitas warga Boyolali terutama para pengrajin tembaga ini patut mendapat apresiasi. Pasalnya banyak sekali produk yang mereka tawarkan dan semuanya memiliki nilai seni yang tinggi serta indah.
Salah satu pengrajin tembaga dan kuningan Boyolali yakni pengrajinlogam.com. Berbagai macam produk kerajinan yang pernah dibuat bisa kita lihat di galeri produknya. Untuk Anda yang ingin melakukan pemesanan bisa dengan menghubungi nomor yang tertera di laman ini.
Mungkin cukup sekian ulasan mengenai asal muasal tembaga Boyolali menjadi sentra kerajinan kali ini. Mudah-mudahan menambah wawasan kita terkait lokasi wisata serta sejarahnya yang ada di Indonesia ya…
Tembaga Boyolali Hingga Ke Mancanegara - Gallery Logam Art
16 Juni 2022 @ 8:08 am
[…] Baca Juga : Asal Muasal Tembaga Boyolali Jadi Sentra Kerajinan […]